buka jam 08:00 s/d 17:30 WIB
021-5561823 / 021-55952426
081298792299 / 0816942014
081298792299

suryaera@yahoo.com
Menu

Apakah AC Inverter itu

Thursday, May 14th 2015.

 

Apakah inverter itu

AC Outdoor Unit

Apakah AC inverter itu?

Inverter adalah alat yang berkebalikan dengan adaptor. Adaptor, bagi yang belum tahu, berguna untuk mengubah arus AC (bolak-balik) menjadi arus DC (searah). Contoh sederhana adaptor adalah charger handphone, charger laptop, dll. Sebaliknya, inverter mengubah arus DC menjadi arus AC. Dalam bidang elektro, inverter merupakan aplikasi rangkaian osilator daya.

Lalu mengapa dibutuhkan inverter? Mungkin Anda akan berpikir, “Jika membutuhkan arus AC, ya pakai saja listrik dari jala-jala (PLN).” Di sinilah fitur utama inverter yang membedakannya dari arus AC jala-jala.  Arus AC yang dihasilkan oleh inverter dapat diatur nilai tegangan dan juga frekuensinya. Arus AC jala-jala hanya memiliki tegangan 220 V dan frekuensi 50 Hz. Dengan trafo, tegangannya dapat diubah tetapi frekuensinya tidak bisa.

Kegunaan fitur pengubahan frekuensi oleh inverter dapat kita lihat pada AC (Air Conditioner). AC menggunakan kompresor untuk mendinginkan ruangan. Pada AC tanpa inverter, kompresor ini hanya bisa dijalankan dengan kecepatan penuh, atau tidak dijalankan sama sekali. Jika suhu ruangan terlalu tinggi daripada suhu yang ditetapkan, kompresor dijalankan, jika terlalu rendah, kompresor dimatikan. Kecepatan putar kompresor diatur oleh frekuensi arus bolak-balik yang diberi sehingga arus listrik dari jala-jala hanya bisa memutar kompresor dalam satu kecepatan. Dengan pengaturan frekuensi oleh inverter, kecepatan kompresor bisa diatur sehingga tidak perlu dinyala-matikan, tetapi dijalankan terus dengan kecepatan tertentu (tidak harus kecepatan penuh).

Kompresor yang dijalankan secara konstan mengonsumsi energi lebih kecil daripada kompresor yang dinyala-matikan berulang-ulang kali. Hal ini karena pada saat mulai menyala, kompresor membutuhkan daya sesaat yang besar (bisa ditunjukkan dengan lampu rumah yang berkedip ketika anda menyalakan AC). Maka, AC yang menggunakan inverter bisa lebih hemat daripada AC tanpa inverter.

AC Inverter, berbeda dengan AC Conventional. AC Inverter, seperti istilahnya, menggunakan tambahan Inverter yang bertugas mengatur kecepatan motor dari kompresor untuk menghasilkan suhu yang diinginkan. Jika thermostat mendeteksi suhu ruang lebih panas dari yg kita inginkan, maka compressor akan diatur berputar lebih kuat untuk mengalirkan Freon sehingga didapatkan udara lebih dingin, alias meningkatkan penggunaan listrik. Sebaliknya, jika suhu ruang lebih dingin dari yang diinginkan, maka compressor akan diatur supaya berputar lebih lemah sehingga udara dingin yang disemprotkan AC berkurang, dan demikian pula penggunaan listrik akan berkurang.

Sebaliknya, AC konvensional hanya punya dua kemungkinan, mati atau hidup, jika udara ruang lebih panas dari yang diinginkan, maka compressor hidup, sedang jika lebih dingin, compressor mati.

AC Inverter Dan AC Konvensional

ac inverter

Sebagian besar orang yang mengganti AC lamanya dengan AC inverter akan mengatakan AC inverter tidak sedingin AC lamanya. Dan memang demikian kenyataannya.
 Dengan AC konvensional, jika suhu remote di set 25°C, dinginnya tidak stabil. Kadang cukup memadai dinginnya, kadang kurang dingin. Sehingga umumnya remote di set 22°C atau 23°C, agar dinginnya lebih stabil. Bila diukur dengan thermometer ruangan, suhu yang terjadi di dalam kamar paling berkisar 24-25°C dan semakin menjelang pagi dimana suhu udara di luar rumah sudah lebih dingin, maka suhu di dalam kamar semakin mendekati 22°C atau bahkan melampaui hingga 21°C.
 Dengan setting remote pada 22°C hampir dipastikan kompresor di outdoor unit sangat sedikit beristirahat. Sehingga tagihan listrik bisa diasumsikan = lamanya AC dinyalakan x daya kompresor x TDL.

AC inverter cukup di setting 24°C atau 25°C. Pada suhu ini, umumnya dinginnya terasa pas tidak berlebihan. Apapun yang terjadi, misalnya diluar tiba-tiba hujan lebat, AC inverter dengan regulasinya berusaha mengunci suhu yang terjadi di dalam ruangan tetap pada 24 atau 25°C sesuai setting pada remote. Sebagai kompensasinya, ia menurunkan daya listriknya. Disini letak hemat tagihan listriknya.

Namun jika mau memaksakan agar AC inverter bekerja layaknya AC konvensional, tidak perlu menurunkan daya, selalu bekerja full power, maka ini bisa diakali dengan setting remote pada suhu terendah 16°C, yang mana suhu tersebut tidak akan pernah bisa dicapai oleh AC, sehingga inverter tidak akan berfungsi.

Jadi sebenarnya perlu ada penyesuaian dari pemakainya bila hendak menggunakan AC inverter, misalnya tidak perlu lagi selimut yang tebal untuk tidur. Tidak perlu lagi baju piyama lengan panjang dan celana panjang.
 Dengan AC inverter, bangun pagi tidak pernah merasa kedinginan.

Penggunaan Pipa AC Untuk AC Inverter

pipa ac

Pipa AC

Ungkapan pipa khusus AC inverter sebenarnya salah kaprah. 
Lebih tepatnya, sistem AC yang menggunakan refrigerant (freon) R410A, diwajibkan oleh produsen AC untuk menggunakan standard material pipa tembaga dengan ketebalan d=0.60mm.
 Kebetulan saat ini semua AC inverter branded (kecuali Daikin seri FTKD) menggunakan refrigerant R410A.
 Sementara AC non inverter masih menggunakan R22 yang sudah dikurangi penggunaannya secara bertahap dalam kaitannya dapat merusak lapisan ozon.
 Konvensi PBB menetapkan R22 akan stop diproduksi hingga tahun 2030 nanti.

Karakteristik R410A sebagai refrigerant dalam sistem AC, bekerja pada tekanan yang hampir 2x lebih tinggi dari R22, sehingga butuh spec dinding pipa yang lebih tebal. 
Tekanan R22 paling rendah di dalam instalasi pipa AC nya berkisar 70-80 psi. 
Tekanan R410A paling rendah di dalam instalasi pipa AC nya berkisar 120-130 psi
. Sebagai pembanding tekanan ban mobil 30-an psi.

Untuk itu beberapa merk pipa AC yang sering direkomendasikan misalnya Hoda, Saeki atau Tateyama sesuai dengan kebutuhan R410A. Atau dengan produk pipa tembaga Australia merk Kembla atau Crane Enfield tentu lebih baik lagi.

Refrigerant R410A juga bekerja dengan lubricant/pelumas khusus (ester based) yang tidak boleh kontak dengan udara atau tercampur oli ex R22 (instalasi lama), agar fungsi pelumasan pada kompresor bekerja dengan baik (kompresor tidak macet/tersendat-sendat).
 Untuk itu, saat pemasangan unit AC, instalasi pipanya wajib di vacuum.
 Pengetahuan dan pengalaman teknisi dalam instalasi unit AC nya sangat menentukan performa AC nya.

Kekurangan AC Inverter

Banyak yang menganggap komponen gulungan kawat compressor Inverter memiliki daya tahan yang tidak begitu kuat. AC Inverter menggunakan Freon R410a Friendly Ozone yang cukup mahal dibandingkan Freon jenis lain untuk AC konvensional. AC Inverter menggunakan pipa khusus, biasanya lebih tebal dibandingkan pipa AC konvensional. Jadi, bagi Anda yang memiliki AC konvensional dan ingin menggantinya dengan AC Inverter, terpaksa harus membongkarnya kembali. Besarnya pipa karena Freon jenis R410a lebih bersifat korosif. Jika dipaksa dengan pipa biasa daya tahannya diragukan dan cepat bolong.

Sering kali pengguna AC Inverter mengeluhkan komponen Main Board DC pada Outdoor unit yang cepat rusak. Penggunaan AC Inverter sama sekali tidak di anjurkan dipasang pada ruang terbuka. Pada bagian ruang PCB Inverter yang terletak pada outdoor unit didesain dengan agak terbuka. Fatalnya, sering kali terjadi kasus dimana ruang ini dimasuki oleh binatang kecil seperti tokek, cicak, kecoa dan lain-lain. Komponen atau spare part AC Inverter lebih murah dibandingkan AC konvensional.

Sumber : dari berbagai sumber

Rp (Hubungi CS)
Rp (Hubungi CS)
Rp (Hubungi CS)
Rp (Hubungi CS)
Best Seller
Rp (Hubungi CS)
Rp (Hubungi CS)

Cari Produk

Pengiriman